Senin, 08 Oktober 2012

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS

Karya ilmiah remaja
     Disusun untuk melengkapi tugas karya ilmiah tahun 2012

  


OLEH:

NAMA       : IFTAH FAHMI WALADI              NIS   :6924

SMPN 3 JEMBER
Alamat : Jalan Jawa No. 8 Telp. (0331) 335334, 334509 Jember 68121
Website :
         www.smpn3jember.sch.id
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................. 3
LEMBAR PENGESAHAN......................................... 4
1.PENDAHULUAN.................................................... 5
  1.1 LATAR BELAKANG..................................................... 5
  1.2 RUMUSAN MASALAH................................................ 5
  1.3 TUJUAN ......................................................................... 6
  1.4 MANFAAT ..................................................................... 6
2.TINJAUAN  PUSTAKA......................................... 7
  2.1 KOTORAN SAPI............................................................. 7
  2.2 BIOGAS........................................................................... 7
  2.3 PENGGUNAAN BIOGAS.............................................. 8
3. EKSPERIMEN....................................................... 9
4. PEMBAHASAN.................................................... 11
  4.1 HASIL............................................................................. 11
  4.2 PEMBAHASAN............................................................. 11
            4.2.1 PENGERTIAN BIOGAS................................... 11
            4.2.2 KOMPOSISI BIOGAS....................................... 11
            4.2.3 KEUNTUNGAN BIOGAS................................. 12
            4.2.4 REAKTOR BIOGAS.......................................... 12
5. PENUTUP DAN SARAN...................................... 14
  5.1 PENUTUP/KESIMPULAN............................................. 14
  5.2 SARAN............................................................................. 14



                                                Kata  Pengantar

Dengan rahmat Allah Yang MahaEsa,saya IftAH Fahmi Waladi dengan ini membuat karya ilmiah yang berjudul “Pemanfaatan Kotoran Sapi Menjadi Biogas”.Untuk memberitahukan kotoran sapi di jadikan barang yang bermanfaat,tetapi di karya ilmiah ini hanya menerangkan tentang pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas dan untuk melengkapi tugas sekolah semester genap tahun 2012.
Dalam menulis karya ilmiah ini telah banyak mendapat bantuan dari beberapa pihak:
1.      Drs. Poniman MM. Selaku kepala sekolah
2.      Umi Tarfiah Z. Selaku pembina 1
3.      Nanik Adiah L. Selaku pembina 2
4.      Orang tua saya yang selalu memberi dukungan.
Serta pihak lain yang tidak bisa menulis satu per satu.Semoga Allah swt. memberikan pahala atas pihak yang telah memberikan bantuan



                                                                                                Jember , 23 Februari 2012

                                                           
                                                                                                    Iftah Fahmi Waladi




                                               
Lembar Pengesahan

Judul                           : Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai Biogas
Penyusun                     : Iftah Fahmi Waladi

                                                                                                Jember,23 Februari 2012
                                                                                                           
Guru Pembimbing 1                                                                Guru Pembimbing 2


Umi Tarfiah Z. S.Pd                                                              Nanik Adiah L. S.Pd
NIP:-                                                                                      NIP: 1958020619811222003


                                               
                                                            Mengetahui
                                      Kepala Sekolah SMPN 3 JEMBER


   
     Drs.Poniman.MM                         
                                                NIP:195502281980021002






BAB 1         Pendahuluan


1.1         Latar Belakang
Sapi,selain dagingnya enak dimakan,kotoran sapi juga dapat dimanfaatkan. Menurut orang, kotoran sapi dianggap remeh, bau, dan lain-lain, ternyata sangat bermanfaat.Apakah itu benar?.Dan menurut fakta kotoran sapi bisa dimanfaatkan sebagai  energi alternatif pengganti minyak tanah.
Kotoran sapi banyak ditemukan dimana-mana,tetapi paling banyak ditemukan di Madura.Karena di Madura banyak orang yang  memelihara sapi untuk ternak dan kontes.Dan bagi umat Hindu di India kotoran sapi dianggap suci.
Biogas merupakan energi alternatif yang banyak manfaatnya. Yaitu :bisa menghemat gas alam dan limbah dari biogas yang dibuat dari kotoran hewan bisa dimanfaatkan menjadi pupuk.Mulai sekarang pengembangan energi biogas dari kotoran sapi mulai di kembangkan oleh pemerintah dengan cara melakukan pelatihan di beberapa daerah dan memperbanyak reaktor penghasil biogas dari kotoran hewan.
Biogas merupakan sebuah proses produksi gas bio dari material organik dengan bantuan baterai. Proses degradasi material organik ini tanpa melibatkan oksigen disebut anaerobic digestin gas yang dihasilkan sebagian besar (lebih 50%) berupa metana. Material organik yang terkumpul pada digester (reactor) akan diuraikan menjadi dua tahap dengan bantuan dua jenis bakteri
Sejarah penumuan proses anaerobic digeston untuk menghasilkan biogas terbesar di benua Eropa. Penemuan ilmuwan Volta terhadap gas yang dikeluarkan di rawa rawa terjadi pada tahun 1770, beberapa decade kemudian, Avogadro mengidentifikasi tentang gas metana. Setelah tahun 1875 dipastikan bahwa biogas merupakan produk dari proses anaerobic digestion. Tahun 1884 Pasteour melakukan penelitian tentang biogas menggunakan kotoran hewan. Era penelitian Pasteour menjadi landasan untuk penelitian biogas hingga saat ini.
Di Sampang,Madura mulai digunakan energi alternatif yang menggunakan kotoran sapi. Disana energi itu disalurkan melalui pipa-pipa ke rumah warga setempat,oleh warga setempat digunakan untuk keperluan masak-memasak.
                                                
                                               

1.2   Rumusan Masalah
1.            Bagaimana caranya membuat kotoran sapi menjadi biogas?
2.         Mengapa kotoran sapi bisa diolah menjadi biogas?
3.        Apa zat-zat yang terkandung pada kotoran sapi?


1.3    Tujuan
Untuk supaya kita tahu  bahwa sesuatu yang tidak berguna menjadi berguna untuk kelangsungan hidup masa depan dan dapat membantu  kita dalam kegiatan seperti halnya bisa digunakan untuk bahan bakar dan dapat sebagai pengganti minyak tanah.
1.4    Manfaat
Menurut penelitian yang dilakukan oleh dosen UGM (Universitas Gajah Mada) , bahwa kotoran sapi mengandung unsur penting yang bersangkutan dengan kandungan biogas.Yaitu gas metana dan CO (karbondioksida/zat asam arang).










BAB  2      TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Kotoran Sapi
 Gunung kidul merupakan gudang ternak sapi dan kambing.Usaha ini selain menghasilkan daging sapi atau kambing juga menghasilkan kotoran yang bisa dijadikan komoditi untuk rabuk dan juga dimanfaatkan sebagai sumber energi dengan sistim biogas.
Biogas adalah gas pembusukan bahan organik oleh bakteri pada kondisi Anaerob.Bio Gas yang sering juga disebut Gas Bio ,merupakan campuran berbagai gas antara lain :CH 4 ( 54-70%),CO2 ( 27-45%),O2 ( 1-4%), N2 ( 0,5 - 3 %), CO (1%), dan H2S> Campuran gas ini mudah terbakar bila kandungan Ch4 ( Methana) melebihi 50 %.
Krisis energi yangdipacu naiknya harga minyak dunia tak pelak turut menghimpit kehidupan masyarakat.Buruknya pengaruh  pembakaran BBM  ke lingkungan  juga menjadi faktor pendorong  pencarian dan pengembangan  energi alternatif non BBM.
Teknologi Biogas sudah cukup mapan dan terbukti dapat memproduksi energi non BBM yang sekaligus ramah lingkungan.biogas termasuk teknologi yang memiliki efisiensi tinggi tinggi dan ramah lingkungan karena residu proses biogas juga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berkualitas tinggi dan mengurangi efek rumah kaca.Dari sudut pandang itulah dapat disimpulkan bahwa teknologi biogas termasuk teknologi ramah lingkungan.
Prinsip Kerja Reaktor Biogas
Teknologi Biogas pada dasarnya memanfaatkan pencernakan yang dilakukan oleh bakteri methanogen yang produknya berupa gas methana ( CH4).Gas methana hasil pencernakan bakteri tersebut bisa mencapai 60 % dari keseluruhan gas hasil reaktor biogas sedang sisanya didominasi CO2.Bakteri ini bekerja dalam lingkungan yang tidak ada udara( anaerob ),sehingga proses ini juga disebut sebagai pencernaan anaerob.Keberhasilan proses pencernaan bergantung pada kelangsungan hidup bakteri methanogen di dalam reaktor, hingga beberapa kondisi yang perlu diciptakan adalah pH 6.5 sampai dengan pH 8 pada temperatur 35 derajad Celcius.

2.2     Biogas

Minyak tanah sebagai  bahan bakar yang sejak lama digunakan oleh masyarakat Indonesia umumnya untuk kebutuhan rumah tangga, kini menjadi fenomena yang cukup memprihatinkan karena keberadaannya yang semakin hari kian sulit didapat (langka). Hal tersebut karena penerapan kebijakan pemerintah yang mulai mengganti minyak tanah menjadi gas. Penyediaan energi bagi rumah tangga yang hanya mengandalkan satu-satunya pada minyak tanah, jelas akan sangat memberatkan Pemerintah maupun masyarakat pengguna itu sendiri. Salah satu energi alternatif terbarukan yang relatif mudah dan murah adalah dengan memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi BioGas. Sumber energi BioGas merupakan bahan bakar yang murah dan ramah lingkungan.
Salah satu anggota UKM binaan Business Technology Center (BTC-BPPT) yang peduli dengan hal tersebut adalah PT. Pasir Emas. Pada saat ini dalam kerangka Program Insentif dari Kementerian Negara Riset dan Teknologi (KNRT) TA 2008, BTC-BPPT melakukan kegiatan pendampingan teknis dan dukungan fasilitas yang diberikan kepada PT. Pasir Emas guna pengembangan Biogas yang lebih baik. Pemanfaatan BioGas tersebut diperuntukkan bagi kebutuhan energi di lingkungan internal perusahaan dan masyarakat sekitar (30 KK) yang dimanfaatkan untuk penerangan, memasak/ kompor, dan pemanas air. Produksi akhir produk BioGas akan menghasilkan sejumlah limbah BioGas yang berupa kotoran ternak yang telah hilang gasnya (slurry) atau yang disebut dengan pupuk organik yang sangat kaya nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

             Adapun pola pendampingan teknis yang dilakukan oleh BTC-BPPT kepada PT. Pasir Emas melalui suatu Pembinan Usaha Berbasis Teknologi yang mencakup aspek teknis, organisasi, sumberdaya manusia, dan informasi. Metodologi dalam pelaksanaan pembinaan tersebut ditetapkan melalui model pertanian terpadu (pengembangan Bio Cyclo Farming)Adapun manfaat yang timbul dari hasil pembinaan usaha ini adalah; terciptanya Desa Mandiri Energi dengan model Bio Cyclo Farming, dan PT. Pasir Emas dapat dijadikan contoh sukses dalam penerapan sistem BioGas serta model Bio Cyclo Farming.
2.3     Penggunaan Biogas Kotoran Sapi
Desa Bojong, Dusun 7 terletak di Kabupaten Kulonprogo. Dusun ini dihuni oleh sekitar 90 Kepala Keluarga.  Mayoritas mata pencarian penduduk disini adalah sebagai petani. Didusun ini, penduduknya banyak yang memiliki hewan ternak, terutama sapi. Dengan banyaknya sapi, maka kotoran yang dihasilkan setiap harinya sangatlah banyak.
Dibalik kotoran  sapi tersebut, tersimpan suatu energi baru yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan masyarakat didaerah ini. Oleh para peneliti dari Fakultas Teknik UGM, gas yang dihasilkan oleh kotoran sapi , dimanfaatkan sebagai energi pengganti gas elpigi.

             Dengan biogas ini, maka penduduk dapat mempergunakannya untuk memasak kebutuhan sehari-hari. Sehingga dapat menghemat biaya untuk pembelian gas elpigi. Gas yang dihasilkan bisa bertahan hingga sehari semalam. Bahkan menurut Bapak Wagiran, salah satu penduduk, pernah pada saat ketika Dusun 7 melakukan hajatan bersama, pasokan gas yang ada, bisa digunakan untuk memasak selama 1 hari penuh.

            Dari 90 kepala keluarga didusun ini, baru terdapat 12 unit biogas untuk mensuplay kebutuhan 15 kepala keluarga. Proses pengolahan limbah kotoran sapi sesungguhnya tidaklah terlalu sulit.

            Kotoran sapi dari dalam kandang, oleh warga dikumpulkan menjadi satu didalam tempat penampungan. Dari situ, lalu dimasukkan kedalam degister yang berbentuk seperti sumur. Didalam degister inilah proses penguraian pembentukan gas terjadi. Gas yang dihasilkan dari dalam degister, untuk selanjutnya  disalurkan kerumah-rumah warga.

             Didalam rumah warga, terdapat suatu alat ukur tekanan gas. Yang digunakan untuk mengetahui ketersediaan gas. Bila degister penuh, maka secara otomatis kotoran didorong ke outlet yang telah disediakan. Outlet tersebut berbentuk DOM besar.

             Didalam degister akan terjadi proses pergantian secara otomatis, apabila kotoran yang baru dimasukkan, maka kotoran yang lama akan terangkat dengan sendirinya.

              Sisa dari proses penguraian biogas ini pun masih bisa dimanfaatkan sebagai pupuk.Jadi, warga mendapatkan manfaat ganda dari kotoran ternaknya. Selain, mendapatkan gas untuk memasak, juga bisa mendapatkan pupuk untuk tanaman mereka.
Sehingga, walaupun didesa Bojong, Dusun 7 ini menghasilkan berkubik-kubik kotoran sapi. Akan tetapi itu semua justru membawa manfaat bagi kehidupan warga dusun tersebut




Bab 3         Eksperimen

Tanggal:1  November 2011
Tempat :Karanganyar,Ambulu
Bahan:
·         Kompor gas
·         Tandon air (beserta tutupnya)
·         Pipa paralon
·         Selang
·         Kotoran sapi
·         Timba besar
·         Kran
Cara membuat:
·         Mencampur kotoran sapi dengan air sampai terbentuk lumpur dengan perbandingan 1:1 pada timba besar sementara. Bentuk lumpur akan mempermudah pemasukan kedalam digester
·         Mengalirkan lumpur kedalam digester melalui lubang pemasukan. Pada pengisian pertama kran gas yang ada diatas digester dibuka agar pemasukan lebih mudah dan udara yang ada didalam digester terdesak keluar. Pada pengisian pertama ini dibutuhkan lumpur kotoran sapi dalam jumlah yang banyak sampai digester penuh.
·         Melakukan penambahan starter (banyak dijual dipasaran) sebanyak 1 liter dan isi rumen segar dari rumah potong hewan (RPH) sebanyak 5 karung untuk kapasitas digester 3,5 - 5,0 m2. Setelah digester penuh, kran gas ditutup supaya terjadi proses fermentasi.
·         Membuang gas yang pertama dihasilkan pada hari ke-1 sampai ke-8 karena yang terbentuk adalah gas CO2. Sedangkan pada hari ke-10 sampai hari ke-14 baru terbentuk gas metan (CH4) dan CO2 mulai menurun. Pada komposisi CH4 54% dan CO2 27% maka biogas akan menyala.
·         Pada hari ke-14 gas yang terbentuk dapat digunakan untuk menyalakan api pada kompor gas atau kebutuhan lainnya. Mulai hari ke-14 ini kita sudah bisa menghasilkan energi biogas yang selalu terbarukan. Biogas ini tidak berbau seperti bau kotoran sapi. Selanjutnya, digester terus diisi lumpur kotoran sapi secara kontinu sehingga dihasilkan biogas yang optimal



Bab 4         Pembahasan
4.1 Hasil
            Hasil dari eksperimen pemanfaatan kotoran sapi sebagai biogas adalah kompor gas bisa menyala , nyala dari kompor gas tersebut apinya sangat biru dan tidak berbau kotoran sapi.
            Selain itu,hasil/ampas kotoran sapi dapat dibuat menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman.Walaupun demikian,penulis tidak menyebutkan tentang pembuatan pupuk.

4.2  Pembahasan 

Biogas adalah campuran beberapa gas, tergolong bahan baker gas yang merupakan hasil fermentasi dari bahan organik dalam kondisi anaerob, dan gas yang dominan adalah gas metana (CHu) dan gas karbondiokasida (CO2) (Simanora, 1989). Biogas memiliki nilai kalor yang cukup tinggi, yaitu kisaran 4800 – 6700 Kkal / m3, untuk gas metana murni (100%) mempunyai nilai kalor 8900 Kkal / m3.
Menurut Maramba (1978), produksi  biogas sebanyak 1275 – 4318 dapat digunakan untuk memasak, penerangan, menyetrika dan menjalankan lemari es untuk keluarga yang berjumlah lima orang perhari.
Bahan biogas dapat diperoleh dari limbah pertanian yang basah, kotoran hewan (manure),kotoran manusia dan campurannya. Kotoran hewan seperti kerbau, sapi, babi, dan ayam telah diteliti untuk diproses dalam alat penghasil biogas dan hasil yang diperoleh memuaskan (Harahap, et.al., 1980)

Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CHu) dan karbondioksida (CO2), dan beberapa kandungan yang jumlahnya kecil, diantaranya hydrogen sulfide (H2S), amonia (NH3) dan hydrogen (H2), serta Nitrogen yang kandungannya sangat kecil.
Energi yang terkandung dalam biogas tergantung pada konsentrasi metana (CHu).semakin tinggi kandungan metana maka semakin tinggi kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil nilai metana maka semakin kecil nilai kalor. Kualitas biogas dapat ditingkatkan dengan memperlakukan beberapa parameter, yaitu menghilangkan hydrogen sulfur, kandungan air dan karbondioksida (CO2). Hidrogen sulfur mengandung racun dan azt yang menyebabkan kohesi. Bila biogas mengandung senyawa ini maka akan menyebabkan gas yang berbahaya sehingga konsentrasi yang diijinkan maksimal 5 ppm. Bila gas dibakar maka hidrogen sulfur akan lebih berbahaya karena akan membentuk senyawa baru bersama sama oksigen yaitu sulfur oksida / sulfur trioksida (CO2/SO3), senyawa ini lebih beracun. Pada saat yang sama akan membentuk sulfur acid (H2SO3) suatu senyawa yang lebih korasif
Parameter yang kedua adalah menghilangkan kandungan karbondioksida yang memiliki tujuan untuk meningkatkan kualitas, sehingga gas dapat digunakan untuk bahan bakar kendaraan. Kandungan air dalam biogas akan menurunkan titik penyalaan biogas serta dapat menimbulkan korosif.
Tabel komposisi gas dalam biogas (%) antara kotoran sapi dan campuran (lampiran).

a.       Biogas merupakan energi tanpa menggunakan material yang masih memiliki manfaat termasuk biomassa sehingga biogas tidak merusak keseimbangan karbondioksida yang diakibatkan oleh penggundulan hutan (deforastion) dan perusakan tanah
b.      Energi biogas dapat berfungsi sebagai energi pengganti bahan bakar fosil sehingga akan menurunkan gas rumah kaca dan atmosfer dan emisi lainnya.
c.       Metana merupakan salah satu gas rumah kaca yang keberadaannya di atmosfer akan meningkatkan temperatur, dengan menggunakan biogas sebagai bahan bakar maka akan mengurangi gas metana di udara.
d.      Limbah berupa sampah kotoran hewan dan manusia merupakan material yang tidak bermanfaat, bahklan bisa mengakibatkan racun yang sangat berbahaya. Aplikasi anaerobic digestion akan meminimalkan efek tersebut dan meningkatkan nilai manfaat dari limbah.

Pembentukan gas bio dilakukan oleh mikroba pada situasi anaerob yang meliputi tiga tahap yaitu tahap hidrolis, tahap pengasaman dan tahap metanogenik.
a.      Tahap Hidrolisis
Tahap hidrolisis adalah penguraian senyawa kompleks atau senyawa rantai panjang seperti lemak, protein, karbohiodrat, menjadi senyawa yang sederhana .
Terjadi pelarutan bahan – bahan organic mudah larut dan pencernaan bahan organic yang komplek menjadi sederhana perubahan struktur bentuk primer menjadi bentuk monomer.
b.       Tahap Pengasaman
Komponen monomer (gula sederhana) yang berbentuk pada tahap hidrolisis akan menjadi bahan makanan bagi bakteri pembentuk asam.
Produk akhir dari gula – gula sederhana pada tahap ini akan dihasilkan asam asetat, propionat, format, laktat, alkohol, dan sedikit butirat, gas karbondiokasida hidrogen amoniak.
c.       Tahap Metanogenik
Tahap metanogenik adalah proses pembentukan gas metana

a.       Bakteri Pembentuk Asam (Acidogenic Bacteria)
Yang merombak senyawa organic menjadi senyawa yang lebih sederhana yaitu berupa asam organik CO2, H2, H2S.
b.      Bakteri Pembentuk Asetat (Acetogenic Bacteri)
Yang merubah asam organik dan senyawa netral yang lebih besar dari methanol menjadi asetat dan hidrogen.
Bakteri penghasil metan (metanogens) yang berperan dalam merubah asam – asam lemak dan alkohol menjadi metan dan karbondioksida. Bakteri pembentuk metan antara lain Methanococcus, Methanobacterium dan methanosarcina

Ada beberapa jenis reaktor biogas yang dikembangkan diantaranya adalah reaktor jenis kubah tetap (Fixed-dome), reaktor terapung (Floating Drum), reaktor jenis balon, jenis horizontal, jenis lubang tanah, jenis ferrocement.
Dari enam jenis digester biogas, yang sering digunakan adalah jenis kubah tetap (Fixed Dome) dan jenis drum mengambang (Floating Drum). Beberapa tahun terakhir ini dikembangkan jenis reaktor balon yang banyak digunakan sebagai reaktor sederhana dalam skala kecil.
a.      Reaktor Kubah Tetap (Fixed Dome)
Reaktor ini disebut juga reaktor Cina. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali di China sekitar tahun 1930-an, dan kemudian sejak itu reaktor ini berkembang dengan berbagai model. Pada reaktor ini memiliki dua bagian, yaitu digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan batu bata atau beton.
Strukturnya harus kuat karena menahan  gas agar tidak terjadi kebocoran.bagian yang kedua adalah kubah tetap (Fixed Dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak (fixed). Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan mengalir dan disimpan di bagian bawah.
Keuntungan dari reaktor ini adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reaktor terapung, karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi yang tentu harganya relative lebih mahal dan perawatannya lebih mudah, sedangkan kerugian dari reaktor ini adalah seringnya terjadi kehilangan gas pada bagian kubah karena kontruksi tetapnya.

b.      Reaktor Terapung (Floating Drum)
Reaktor jenis terapung pertama kali dikembangkan di India pada tahun 1937 sehingga dinamakan dengan reaktor India. Memiliki bagian digester yang sama dengan reaktor kubah, perbedaannya terletak pada bagian penampung gas menggunakan peralatan bergerak menggunakan drum. Drum ini dapat bergerak naik turun yang berfungsi untuk menyimpan gas hasil fermentasi dalam digester. Pergerakan drum mengapung pada cairan dan tergantung dari jumlah gas yang dihasilkan.
Keuntungan dari reaktor ini adalah dapat melihat secara langsung volume gas yang tersimpan  pada drum karena pergerakannya. Karena tempat penyimpanan yang terapung sehingga tekanan gas konstan.sedangkan kerugiannya adalah biaya material konstruksi dari drum lebih mahal. Faktor  korasi pada drum juga menjadi masalah sehingga bagian pengumpul gas pada reaktor ini memiliki umur yang lebih pendek dibandingkan menggunakan tipe kubah tetap.

c.       Reaktor Balon
Reaktor balon merupakan jenis reaktor yang banyak digunakan pada skala rumah tangga yang menggunakan bahan plastik sehingga lebih efisien dalam penanganan dan perubahan tempat biogas. Reaktor ini terdiri atas satu bagian yang berfungsi sebagai digester dan penyimpanan gas masing – masing bercampur dalam satu ruangan tanpa sekat. Material organik terletak di bagian bawah karena memiliki berat yang lebih besar dibandingkan gas yang akan mengisi pada rongga atas.







Bab 5         Penutup dan Saran

5.1 Penutup/Kesimpulan
Bahwa kotoran sapi bisa dimanfaatkan menjadi biogas karena mengandung gas metana sebanyak 60%.Gas metana termasuk gas penyusun biogas dan termasuk gas yang mudah terbakar jika terkena percikan api yang sangat kecil.

5.2 Saran
Waktu percobaan di harap pembaca dilarang mencoba tanpa bantuan orang yang profesional.



1 komentar: